Breaking News
recent

Puisi Melayu "PASANG KELING"

PASANG KELING

 

Tembakul dan keretah
Dah mulai naik ke teras rumah
Tepuyu, senyolong, sepat, dan keli
Bercampur aduk, kehilangan lubuk
Anak ayam dua puluh ekor...
Menciap-ciap terpisah dari induk
Hanyut bersama tual kayu yang tak berbelah
Halia, cekou, serai, dan bongsai
Tinggal nampak pucuk dah mulai terkulai
Tanah..., dah tak nampak tanah
Ular air, ikan duri, lontok, dan lundu
Macam nak bertelur di tengah laman
Budak SD tiga belas orang...
Berkucah-kucah macam hantu jembalang
Kedai ibu terkena gelombang
Tak ada pembeli yang mau datang
Lontong, keripap, kueh pau, dan ubi
Dah mulai mengeras, sekejap lagi basi
Kayu leban semalam tak jadi kering
Jadi sarang semut, katak, lipan, dan uling-uling
Bayam, kangkung, lada, dan selidri
Tak jadi tumbuh sekarang dah mati
Ojol Pak Anjang berserak-serak hanyut di parit
Hajab orang tua tu mencangkok pakai pengaet

Makin lama kampung ni makin sepi
Satu-satu pergi tak mau balek lagi
Tinggallah budak-budak, wan-wan, dan aki-aki
Budak-budakpun tinggal sekejap lagi
Azan di mesjid ada sekali-kali
Tak ada, banyak kali...
Listrik tak nyala, pakai diesel pun jadi
Microphone dah rusak, sekejap-kejap mati
Terdengar lima rumah samping kanan dan kiri
Lewat dari itu sikit haram tak dengar lagi

Pasang keling...
Biarkanlah kampung kami sedikit kering
Kami nak menjemur padi, pinang, pandan, dan ranting
Biar tak mati ayam, itik, sapi, dan kambing
Biar dapat bebudak main guli, karet, dan gasing.
Randu Arbitra

Randu Arbitra

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.